PMN Hutama Karya Jangan Sampai Bermasalah
Upaya mewujudkan cita-cita besar jalan tol Trans Sumatera cukup rumit mulai dari perencanaan, pembahasan anggaran sampai disetujuinya pembiayaan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN). Perusahaan BUMN Hutama Karya yang ditugaskan menjalankan proyek ini diminta untuk menjaga komitmen.
"Pembahasan PMN sebesar Rp3,6 triliun melalui proses yg luar biasa, melelahkan. Kita berharap PT Hutama Karya bisa menggunakan dana itu seefisien mungkin, sesuai perencanaan yang sudah disampaikan," kata Wakil Ketua Komisi VI Farid Al Fauzi disela-sela peninjauan ke lokasi pembangunan jalan Trans Sumatera ruas Medan-Binjau di Medan, Sumut, Senin (16/2/15).
Ia menambahkan publik sangat mengharapkan jalan ini bisa segera selesai dan memperlancar transportasi antara dua pulau besar Jawa dan Sumatera. Politisi Fraksi Partai Hanura ini menekankan selama proses pembangunan BPK dan DPR akan terus mengawasi.
"Semoga tidak ada persoalan dalam penggunaan PMN ini ke depan. Ini akan jadi percermatan BPK, diawasi DPR," tandasnya.
Bicara pada kesempatan yang sama anggota Komisi VI dari Fraksi PKS Tifatul Sembiring mengatakan pembangunan jalan Trans Sumatera akan menciptakan simpul-simpul ekonomi baru di wilayah ini.
Mantan Menkominfo yang menjadi wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumut I berharap program ini perlu dikembangkan lebih jauh. "Infrastruktur ini akan menggerakkan ekonomi. Kita boleh bermimpi pada saatnya kita bisa menikmati naik kereta api dari Banda Aceh sampai ke Banyuwangi," ujar dia.
Sementara itu dalam penjelasannya Direksi BUMN Hutama Karya mengatakan anggaran PMN yang diterima akan digunakan untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera pada empat ruas berbeda. Rincian ruas tol yang dibangun adalah Medan-Binjai, Palembang-Simpang Indralaya, Pekanbaru-Dumai dan ruas Bakauheni-Terbanggi-Besar. (iky) foto:ibnur/parle/hr